Rabu, 31 Desember 2014

The Story Behind Jarot Ari Wibowo

Jarang-jarang nulis tentang hal yang bersifat pribadi, mungkin karena situasi saat saya menulis yang dalam kesunyian karena ditinggal anak istri liburan, hingga saya merindukan suasana "keluarga". Dalam tulisan ini akan mengulik kembali cerita silam yang melatarbelakangi seorang JRT di masa kini. Mudah-mudahan ada hikmah didalamnya.

Saya terlahir sebagai anak  desa dari keluarga kelas menengah (agak ke bawah..), miskin nggak-kaya juga nggak. Bapak dan Ibu adalah PNS di lingkungan militer. Pengaruh militerisme sangat mempengaruhi terutama Bapak dalam mendidik anak-anaknya, tapi memang lebih baik sipil yang militeris, daripada militer yang sipilis...hehehe..
Disiplin, itu yang selalu diajarkan Bapak pada anak-anaknya, meskipun baru setelah saya dewasa mengerti bahwa itu adalah disiplin, dulu sih ngertinya "sakiit, pediiih, takuut.." Tapi jangan salah, dibalik sosok Bapak yang disiplin, beliau sangat hangat dan tak jarang sangat lucu buat kami anak-anaknya.

Rabu, 24 Desember 2014

Menghapus Virus Gadis Mabuk dari Facebook


Sudah beberapa waktu ini, banyak teman2 dan juga pengguna Facebook lainnya diteror oleh posting-an 'Gadis Mabuk' . Pengguna yang diserang konon kabarnya tidak akan mengetahui kalau akun FB-nya mengandung virus, karena hanya bisa dilihat oleh akun teman2 FB-nya. 
Administrator Facebook yang selama ini cekatan dan tanggap mencegah aksi autopost pun dibuat tidak berdaya, karena malware ini tidak memanfaatkan aplikasi di Facebook untuk menyebarkan dirinya, melainkan memanfaatkan aplikasi bawaan peramban yang lebih dikenal dengan nama extension.
Kali ini saya akan sharing tips untuk menghapus virus gadis mabuk di Facebook, yang saya olah dari berbagai sumber.

Senin, 22 Desember 2014

Absen Jari dan Cara Mengakali Tambahan Penghasilan Pegawai Tetap Utuh

Sudah sekitar 5 bulan alat ini nongkrong di kantor. Namun secara resmi menjadi "momok" yang agak ngeri-ngeri sedap untuk para pegawai, ya baru sekitar 2 bulan ini. Gimana gak ngeri, ancamannya adalah penalty pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang besarnya cukup aduhai. Sebenarnya saya agak bingung juga, jaman dulu kala TPP gak sebesar ini, kehidupan biasa2 aja, tapi ketika TPP-nya membengkak disertai konsekuensi kedisiplinan dengan tingkat kehadiran menjadi indikatornya, maka teman2 menjadi takut kehilangan sebagian TPP-nya, yang bahkan jumlah TPP setelah dipotong masih lebih besar dibanding TPP utuh yang diterima di tahun2 sebelumnya. Eman-eman katanya...
Bahkan demi eman-eman, sebagian teman rela tidak cuti, karena kalo cuti lebih dari 3 hari, ya itu tadi siap-siap disunat TPP-nya (ini sunat resmi lho ya...)
Tapi sebenarnya ini alat apaan sih? Bisa gak diakalin? Untuk tau jawabannya simak baik-baik ya...

Rabu, 17 Desember 2014

Pertemuan yang tak disengaja dengan Sang Penemu Marka Jalan

Beberapa hari yang lalu saya update status di akun facebook, yang isinya berupa kuis dengan pertanyaan : "Siapakah penemu Marka Jalan?" Hanya 14 comment yang masuk, itupun 6 komen dari saya sendiri hahaha... Yang baca status sih mungkin banyak, cuman mau komen tapi gak tau jawabannya, mending diam, mungkin gitu ya.. ? Mungkiiiin...Dan semua jawaban yang masuk adalah salah bin ngawur... Saya sudah cek di mbah gugel, memang tidak ada jawaban memuaskan untuk keyword : penemu marka jalan. Maka saya yakin 1000% pertanyaan itu tidak akan terjawab hehehe..








Sebenarnya agak miris juga dan prihatin juga (termasuk buat saya sendiri), menilik saya dan kebanyakan friend saya adalah para kuli yang bekerja di sektor lalu lintas jalan, bahkan beberapa ada yang mencari sesuap nasi dari jualan marka jalan... Jujur saja, saya juga baru kenalan dengan sang penemu marka tersebut beberapa menit sebelum saya update status FB, itupun secara tidak sengaja karena saat itu saya menyasar sebuah blog motivasi kewirausahaan di salah satu tulisannya yang berjudul Jaya Setiabudi & Dr June McCarroll. Yes, itulah namanya June McCarroll salah satu penemu Marka Jalan. Kenapa kok salah satu, emang ada berapa orang? Oke, simak lebih lanjut...

I'm Back...!

Akhirnya setelah sekian lama, I'm back...! Ya, gairah menulis itu akhirnya muncul kembali. Tercatat terakhir kali menorehkan tulisan di blog ini dengan judul SIM = Surat Izin Membunuh adalah hampir 4 tahun lalu, tepatnya 19 Januari 2011. Lama juga ya?? Oke, semoga ini bukan sekedar gairah angin-anginan, smoga bisa langgeng, dan tentu saja semoga bermanfaat bagi saya khususnya dan Anda penikmat pembaca tulisan saya.